Sabtu, 21 Juli 2018

Segala Tentang Bawang Putih Dan Pengolahannya



Bawang putih sebetulnya datang dari Asia Tengah, salah satunya Cina serta Jepang yang beriklim subtropik. Dari sini bawang putih menebar ke semua Asia, Eropa, serta pada akhirnya ke semua dunia. Di Indonesia, bawang putih dibawa oleh pedagang Cina serta Arab, lalu dibudidayakan di daerah pesisir atau daerah pantai. Bersamaan dengan berjalannya waktu lalu masuk ke daerah pedalaman serta pada akhirnya bawang putih akrab dengan kehidupan orang-orang Indonesia. Peranannya menjadi bumbu penyedap masakan moderen hingga sampai saat ini tidak tergoyahkan oleh penyedap masakan moderen yang banyak kita jumpai di market yang dikemas demikian menariknya (Syamsiah serta Tajudin., 2003). Bawang putih (Allium sativum) merupakan herba semusim berumpun yang memiliki ketinggian seputar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukuplah mendapatkan cahaya matahari. Batangnya batang semu serta berwarna hijau. Sisi bawahnya bersiung-siung, masuk jadi umbi besar berwarna putih. Setiap siung terbungkus kulit tipis serta jika iris baunya begitu tajam. Daunnya berupa pita (pipih memanjang), pinggir rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm serta lebar 1, 5 cm. berakar serabut. bunganya berwarna putih, bertangkai panjang serta memiliki bentuk payung. B. 

Bawang putih berguna buat kesehatan karena memiliki kandungan unsur-unsur aktif, mempunyai daya bunuh pada bakteri, menjadi bahan antibiotik, merangsang perkembangan sel badan, serta menjadi sumber vitamin B1. Diluar itu, bawang putih memiliki nilai gizi yang cukuplah tinggi, serta memiliki kandungan beberapa komponen kimia yang dibutuhkan untuk hidup manusia. Saat ini, bawang putih digunakan menjadi penghalang perubahan penyakit kanker karena memiliki kandungan komponen aktif, yakni selenium serta germanium (AAK, 1998). 

Komposisi Kimia Bawang Putih 

Bahan yang terdapat dalam beberapa type bawang kandungan airnya cukuplah tinggi, yakni pada 63 ml – 90 ml, sedang komponen intinya berbentuk protein, karbohidrat serta lemak. Komponen ini adalah zat organik yang dibutuhkan untuk perkembangan serta perubahan badan manusia dan untuk keberlangsungan hidupnya. Selain itu, sejumlah besar bawang memiliki kandungan beberapa zat seperti : kalsium, besi dan unsur kimia yang lain : bahkan juga type bawang spesifik memiliki kandungan vitamin A serta serat (crude fibre). 

Di antara beberapa komponen bioaktif yang ada pada bawang putih, senyawa sulfida merupakan senyawa yang banyak banyaknya. Senyawa-senyawa itu diantaranya merupakan dialil sulfida atau berbentuk teroksidasi dimaksud dengan alisin. Sama dengan senyawa fenolik yang lain, alisin memiliki manfaat fisiologis yang begitu luas, termasuk juga salah satunya merupakan anti-oksidan, antikanker, antitrombotik, antiradang, penurunan desakan darah, serta bisa turunkan cholesterol darah. Data epidemiologis juga tunjukkan jika ada korelasi pada mengkonsumsi bawang putih dengan penurunan penyakit kardiovaskuler, seperti aterosklerosis (penimbunan lemak), jantung koroner, serta hipertensi. 

Faedah Bawang Putih 

Bawang putih termasuk juga tanaman rempah yang berharga ekonomi tinggi karena mempunyai bermacam manfaat. Bukan sekedar di dapur, bawang putih memegang fungsi menjadi tanaman apotek hidup yang mampu berkiprah. Faedah paling utama bawang putih merupakan menjadi bumbu penyedap masakan yang membuat masakan jadi beraroma serta mengundang hasrat. Walau keperluan untuk bumbu masakan cuma dikit, tetapi tanpa hadirnya masakan akan merasa hambar. Beberapa zat kimia yang ada pada bawang putih merupakan Allisin yang bertindak memberikan aroma pada bawang putih sekaligus juga bertindak ganda membunuh bakteri gr positif ataupun bakteri gr negatif karena memiliki gugus asam amino beberapa amino benzoat, Sedang Scordinin berbentuk senyawa kompleks thioglosida yang berperan menjadi anti-oksidan. 

Tidak seperti antibiotika sintetis, daya antibiotika bawang putih bekerja ke semua badan, tidak cuma di tempat yang sakit. Menjadi antibiotik alami, bawang putih dapat dikonsumsi secara langsung berbentuk mentah, dapat juga di rebus terlebih dulu atau dicampurkan ke masakan. Bawang putih dipakai menjadi obat dalam seperti : kurangi kandungan cholesterol dalam darah, menahan serangan jantung, menyetabilkan system pencernaan yang terganggu, tingkatkan ketahanan badan, menyembuhkan nyeri sendi, menghalangi penuaan sel otak, kurangi tanda-tanda diabetes melitus, asma dan lain-lain. Menjadi obat luar dipakai untuk menyembuhkan jerawat, bisul, sakit gigi, infeksi jamur pada kaki, infeksi telinga, menyembuhkan panu, kadas, kurap dan lain-lain. 

Pembuatan Tepung Bawang Putih 

Pembuatan tepung bawang putih dengan diawali : pengupasan, pencucian, pengirisan, pemblansingan, pengeringan, penghalusan serta pengayakan serta pengemasan. Pengupasan merupakan proses memisahkan bahan dari luarnya. Umumnya sisi luar bahan mempunyai karakter yang berlainan dengan isi bahan. Pengupasan baiknya dikerjakan dengan memakai alat yang terbuat dari stainless steel untuk hindari terbawanya ion-ion logam (besi atau tembaga) yang bisa percepat munculnya reaksi pencoklatan hingga warnanya jadi coklat. Pencucian dengan air bersih yang mengalir ditujukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih tetap menempel ataupun tercampur pada bahan. Sesudah pekerjaan pengupasan kulit usai, dikerjakan pemotongan bahan. Biasanya bahan pangan yang akan dikeringkan dipotong-potong atau diiris-iris untuk percepat pengeringan. Perihal ini bisa berlangsung karena : 

Pemotongan atau pengirisan itu akan memperluas permukaan bahan serta permukaan yang luas bisa memberi semakin banyak permukaan bahan yang bisa terkait dengan medium pemanas dan semakin banyak permukaan air yang keluar. 
Potongan-potongan atau susunan yang tipis kurangi jarak di mana lewat massa air dari pusat bahan mesti keluar ke permukaan bahan dan keluar dari bahan 
Proses blansing merupakan perlakuan dengan pemberian air panas lewat cara mencelupkan bahan. Arah blansing merupakan untuk mempermudah pengisian karena bahan jadi lunak dari mulanya, keluarkan gas serta hawa dari dalam jaringan bahan (buah serta sayuran), bersihkan bahan serta kurangi jumlahnya bakteri, menjaga warna dengan menghalangi kegiatan enzim yang bisa mengakibatkan pergantian warna. Pemanasan bisa menyebabkan terjadinya perombakan karbohidrat kompleks yang ada pada buah seperti : pati serta pektin jadi gula-gula simpel serta bisa larut di air. Blansing bisa dikerjakan pada suhu 81 – 100 ÂșC sepanjang 1, 5 – 3 menit bergantung dari type bahan serta jumlahnya bahan yang diblansing. 

Pengeringan merupakan proses kurangi kandungan air satu bahan pangan dengan keluarkan sebagian kandungan air bahan pangan itu dengan cara penguapan dengan daya panas hingga mikroorganisme yang ada pada bahan pangan itu tidak bisa tumbuh lagi. Keuntungan pengeringan merupakan bahan pangan semakin lebih awet, volume dan beratnya akan menyusut hingga akan turunkan cost untuk transportasi bahan pangan itu. Kerugian pengeringan merupakan karakter bahan akan beralih baik bentuk, fisik, kimia, ataupun kualitasnya, dan memang perlu diselenggarakan rehidratasi atau perendaman bahan pangan di air. Ada dua cara pengeringan, yakni : 

Sun drying yakni proses pengeringan dengan memakai panas matahari. Keuntungan cara ini merupakan daya panas didapatkan dengan cara gratis karena secara langsung dari panas cahaya matahari. Kerugian cara ini merupakan suhu serta waktu pengeringan tidak bisa ditata dan kebersihan bahan pangan yang dikeringkan tidak terjamin. 
Artificial drying yakni proses pengeringan dengan memakai panas yang datang dari satu mesin pengering. Keuntungan cara ini merupakan suhu serta waktu pengeringan bisa ditata dan kebersihan bahan pangan lebih terjamin. Kerugiannya merupakan memerlukan cost semakin banyak karena mesin pengering membutuhkan listrik untuk membuahkan panas. 
Sesudah pengeringan dikerjakan dengan memakai alat pengering, lalu dikerjakan penggilingan dengan alat serta diteruskan dengan pengayakan. Untuk arah penghalusan satu bahan atau hasil pertanian dipakai alat penggiling. Dalam perihal ini, cara basic seperti memukul, menggesek, menumbuk dan lain-lain dipakai dengan cara berbarengan atau sendiri bergantung pada ukuran yang ingin diraih. Batas ukuran yang dipakai bisa diraih dengan menyertakan peralatan pengayak atau penyortir dalam system penggiling. Pengayakan ditujukan untuk membuahkan kombinasi butiran dengan ukuran spesifik supaya didapat tampilan atau bentuk komersil yang diharapkan. Untuk mendapat hasil yang kualitasnya bagus, kerap dipakai alat penggiling tepung yang diperlengkapi dengan ayakan. Ayakan yang digunakan ukuran lubang 80-100 mesh. 

Bahan yang ditambahkan 

Kalsium klorida (CaCl2) adalah satu tepung tanpa warna yang dipakai menjadi sequesteran dalam pemrosesan sayuran. Menyerap air di sekitarnya serta dipakai menjadi drying agent. Karenanya kerap dipakai menjadi pengeras serta penggaring pada pemrosesan buah-buahan serta sayuran. Didalam industri bahan makanan juga dipakai untuk memberi keseimbangan yang pas dari garam-garam mineral di dalam air masakan. Tidak hanya bisa memperkeras struktur, CaCl2 dapat juga menahan terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatis. Perihal ini dikarenakan oleh karena ion kalsium bereaksi dengan asam amino hingga menghalangi reaksi asam amino dengan gula pereduksi yang mengakibatkan pencoklatan. Tehnik pemakaian kalsium klorida ada tiga langkah yakni : 

1. Merendam bahan dalam larutan kalsium klorida dengan desakan normal. 

2. Merendam bahan dalam larutan kalsium klorida dengan desakan osmotik. 

3. Merendam bahan dalam larutan kalsium klorida dengan desakan positif atau desakan hidrostatis.

Sumber : https://lordbroken.wordpres.com/2010/10/05/pengolahan-bawang-putih/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALL ABOUT BAWANG MERAH

Bawang merah merupakan salah satunya varietas tumbuhan berumbi yang bisa hidup di dataran tinggi. Bawang merah dimaksud semacam itu ka...